Kukemo.com Biologi Kelas 12 – Penjelasan Bukti Pendukung Teori Evolusi
Penjelasan Bukti Pendukung Teori Evolusi – Menurut kaum evolusionis (penganut teori Evolusi) makhluk hidup mengalami evolusi. Menurut mereka, makhluk hidup yang ada sekarang merupakan hasil evolusi makhluk hidup yang hidup pada masa lampau. Proses evolusi itu memakan waktu jutaan tahun. Beberapa faktor yang memperkuat dugaan adanya evolusi makhluk hidup, antara lain rekaman fosil, embriologi perbandingan, homologi, dan organ vestigial. Berikut penjelasannya.
Teori Evolusi menyatakan bahwa setiap jenis makhluk hidup berasal dari satu nenek moyang yang sama. Berdasarkan hal ini dapat diartikan bahwa spesies yang ada sebelumnya lambat laun mengalami perubahan menjadi spesies lain, dari spesies primitif menjadi maju. Di samping itu, Leonardo da Vinci (1452–1519) menyatakan bahwa fosil merupakan bukti adanya kehidupan pada masa lampau. Oleh karena itu, diharapkan dengan mempelajari fosil teori Evolusi dapat dibuktikan. Jika anggapan itu benar, maka akan terdapat sejumlah fosil yang mengarah terjadinya evolusi makhluk hidup. Adapun beberapa fosil yang telah ditemukan sebagai berikut.
Setelah mempelajari fosil-fosil yang ditemukan arkeolog, para ahli geologi membuat rekaman peristiwa pemunculan organisme. Coba cermati salah satu rekaman peristiwa dalam tabel berikut.
Zaman | Periode | Episode | Umur (Juta Tahun) | Peristiwa Penting dalam Sejarah Kehidupan |
Senozoikum | Kuarter | Sekarang | | Waktu bersejarah |
| Pleistosen | 0,01 | Abad es, manusia muncul |
Tertier | Pleisen | 1,8 | Ditemukan manusia kera nenek moyang manusia |
| Miosen | 5 | Penyebaran lanjutan Mammalia dan Angiospermae |
| Oligosen | 23 | Mammalia modern, termasuk kera |
| Eosen | 34 | Peningkatan dominansi Angiospermae dan peningkatan keanekaragaman Mammalia |
| Paleosen | 57 | Penyebaran besar-besaran Mammalia, burung, dan serangga penyerbuk |
Mesozoikum | Cretaseus | | 65 | Pemunculan tumbuhan berbunga (Angiospermae); dinosaurus punah |
Jurassik | | 144 | Tumbuhan didominasi oleh Gymnospermae; dominansi dinosaurus; burung pertama |
Triassik | | 208 | Gymnospermae mendominasi bentang lahan; dinosaurus dan Mammalia pertama |
Permian | | 245 | Penyebaran Reptilia, munculnya Mammalia menyerupai Reptilia dan ordo serangga modern; punahnya Invertebrata laut primitif |
Carboniferous | | 286 | Perluasan hutan tanaman berpembuluh; tumbuhan biji pertama, munculnya spesies Reptilia |
Paleozoikum | Devonian | | 360 | Diversifikasi ikan bertulang; Amphibia dan serangga pertama |
Silurian | | 438 | Melimpahnya Vertebrata tak berahang; kolonisasi tanah oleh tumbuhan dan Arthropoda; asal usul tumbuhan berpembuluh |
Ordovisian | | 505 | Vertebrata pertama (hewan tak berahang); melimpahnya ganggang laut |
Cambrian | | 544 | Asal mula sebagian besar filum Invertebrata |
Precambrian | | | 700 | Asal mula hewan |
| | 1500 | Fosil eukariotik tertua |
| | 2500 | Terakumulasinya oksigen di atmosfer |
| | 3500 | Fosil prokariotik tertua |
| | 4600 | Perkiraan asal mula bumi |
Melihat kenyataan adanya perbedaan fosil makhluk hidup pada setiap lapisan bumi, George Cuvier (1769–1832) mempunyai pendapat sendiri. George Cuvier merupakan seorang ahli anatomi berkebangsaan Prancis. Menurutnya, perbedaan makhluk hidup itu disebabkan adanya penciptaan yang memang berbeda. Cuvier menyatakan bahwa makhluk hidup itu hadir sesaat, lenyap oleh malapetaka, kemudian tercipta lagi makhluk hidup lain. Teori ini dikenal dengan katastropisme. Teori ini jelasjelas menentang adanya evolusi makhluk hidup.
Darwin menyikapi perbedaan fosil itu dengan pernyataan lain. Berdasarkan kajian fosil, Darwin berpendapat bahwa perubahan bentuk disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda. Oleh karena itu, fosil yang ditemukan pada lapisan bumi yang muda berbeda dengan fosil yang ditemukan pada lapisan bumi yang lebih tua. Berdasarkan kajian itu, diyakini pula bahwa makhluk hidup berkembang dari primitif (sederhana) menuju ke maju (kompleks).
Menurut teori Evolusi, spesies yang ada sebelumnya lambat laun berubah menjadi spesies lain, melalui proses perubahan sedikit demi sedikit dalam jangka waktu jutaan tahun. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa Amphibia dapat berasal dari ikan. Selanjutnya, Amphibia akan berevolusi menjadi Reptilia dan Reptilia berevolusi menjadi burung.
Berdasarkan anggapan ini seharusnya akan ditemukan hewan-hewan transisi atau makhluk transisi. Sayangnya makhluk hidup peralihan ini belum pernah diketemukan fosilnya hingga saat ini. Beberapa fosil makhluk hidup yang telah ditemukan pun masih sulit diidentifikasi. Salah satu kendalanya karena pada umumnya fosil itu ditemukan tidak dalam keadaan utuh.
Kaum evolusionis mengklaim bahwa fosil Coelacanth merupakan hewan transisi yang diperkirakan berumur 410 juta tahun. Menurut mereka, hewan purba ini memiliki paru-paru primitif dan otak yang belum berkembang. Anggapan ini tidak terbantahkan hingga sekitar tahun 1930-an. Namun, pada tahun 1938 terjadi berita yang menggemparkan. Pada tanggal 22 Desember 1938, di Samudra Hindia ditemukan sejenis ikan yang sangat mirip Coelacanth. Bahkan pada tahun-tahun berikutnya ditemukan 200 ekor Coelacanth di seluruh penjuru dunia. Pada kenyataannya, hewan ini sejenis dengan ikan yang hidup di dasar samudra pada kedalaman lebih dari 180 m. Berita ini tentu saja membuyarkan hipotesis kaum evolusionis tentang adanya hewan transisi.
Berita menggembirakan datang dari dua orang ilmuwan Amerika, yaitu Marsh dan Osborn. Kedua ilmuwan itu berhasil menemukan fosil kuda dalam keadaan utuh dan berasal pada setiap zaman geologi. Dengan mempelajari fosil-fosil kuda itu mereka mengambil kesimpulan bahwa kuda telah mengalami evolusi, dari nenek moyangnya Eohippus yang sebesar kucing. Marilah kita pelajari dalam gambar berikut.
Berdasarkan Gambar di atas dapat diamati adanya perubahan sebagai berikut.
a. Ukuran tubuh semakin besar, dari yang semula sebesar kucing sekarang menjadi sebesar kuda.
b. Kepala semakin besar dan jarak antara mulut dengan mata semakin jauh.
c. Leher semakin panjang.
d. Geraham depan dan belakang semakin besar, berlapis email, dan bentuknya makin sesuai untuk memakan rerumputan.
e. Kaki depan dan belakang semakin panjang, gerakan semakin lincah, larinya semakin cepat, tetapi rotasi tubuh semakin berkurang.
f. Jari kuku dari lima jari menjadi satu jari, bentuknya semakin panjang, jari kedua dan keempat mengalami kemunduran sehingga menjadi organ yang tidak berfungsi lagi (rudimenter).
Perhatikan kedua tangan Anda. Bandingkan kedua tangan Anda dengan kaki depan kuda. Apakah Anda melihat adanya suatu kesamaan ? Dilihat dari fungsinya, tangan kita berbeda dengan kaki depan kuda. Tangan kita mempunyai banyak fungsi, di antaranya untuk bergerak (memanjat, merangkak), menulis, mengambil makanan dan minuman, serta masih banyak lagi kegiatan yang dapat dilakukan tangan. Sementara itu, kaki depan kuda merupakan alat gerak.
Perbedaan fungsi itu sangat terkait dengan faktor adaptasi makhluk hidup tersebut terhadap lingkungannya. Namun demikian, secara struktural tangan manusia dengan kaki depan kuda sama. Kondisi organ yang demikian disebut homolog, sedangkan peristiwanya dikenal dengan homologi. Contoh organ homolog lainnya merupakan antara kaki depan anjing dengan sayap burung, kaki depan buaya dengan sirip dada ikan paus, dan sebagainya. Perhatikan homolog organ pada tangan manusia, kaki depan kucing (mamalia), sirip paus, dan sayap kelelawar.
Homologi dipercaya sangat erat kaitannya dengan evolusi makhluk hidup. Menurut teori Evolusi setiap jenis makhluk hidup berasal dari nenek moyang sama yang kemudian mengalami evolusi menjadi spesies baru. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa makin banyak kemiripan organ (homolog) antarspesies, makin dekat pula hubungan kekerabatan di antara spesies tersebut.
Lawan dari homologi merupakan analogi. Analogi merupakan dua organ tubuh yang memiliki fungsi sama, tetapi asal usulnya berbeda. Misalnya antara sayap burung dengan sayap kupu-kupu. Menurut kaum evolusionis, analogi menunjukkan bahwa makhluk hidup mengalami evolusi konvergen. Evolusi ini hanya menghasilkan variasi di antara makhluk hidup, tidak menyebabkan terbentuknya spesies baru.
Penganut teori Evolusi mengadakan kajian embriologis pada beberapa makhluk hidup untuk merunut adanya hubungan kekerabatan antarspesies makhluk hidup. Jika teori Evolusi benar maka pada kajian embriologi akan terdapat tahap-tahap perkembangan embrio yang sama pada semua makhluk hidup.
Berkaitan dengan hal ini, pada akhir abad ke-19 seorang ahli biologi evolusionis, Ernest Haeckel mengemukakan teori Rekapitulasi. Teori ini menyatakan bahwa embrio-embrio mengulangi proses evolusi yang telah dialami nenek moyangnya. Menurut Haeckel selama masa perkembangan dalam rahim ibu, embrio manusia awalnya menunjukkan karakteristik ikan, kemudian karakteristik reptil, dan akhirnya karakteristik manusia seperti terlihat pada Gambar disamping.
Istilah rekapitulasi merupakan singkatan dari pernyataan ontogeni merekapitulasi filogeni. Ontogeni merupakan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan embrio, sedangkan filogeni merupakan hubungan kekerabatan hewan menurut perjalanan evolusi (yang biasa digambarkan dalam bentuk diagram pohon beserta cabang-cabangnya).
Gagasan organ vestigial pertama kali dikemukakan seabad yang lalu. Pendapat itu menyatakan bahwa pada tubuh beberapa jenis makhluk hidup terdapat sejumlah organ-organ yang tidak fungsional. Organ-organ ini diwarisi dari nenek moyang mereka dan perlahan-lahan menjadi peninggalan karena tidak digunakan. R. Weidersheim, seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman, pada tahun 1895 mencatat kira-kira ada 100 organ peninggalan pada tubuh makhluk hidup. Beberapa organ peninggalan yang dijumpai pada tubuh manusia misalnya otot penggerak telinga, usus buntu, dan tulang ekor.
Banyak di antara kita yang belum mengetahui fungsi usus buntu. Perlu Anda ketahui bahwa sebenarnya usus buntu sangat penting fungsinya bagi tubuh kita. Menurut laporan ilmiah bahwa organ-organ seperti kelenjar timus, hati, limpa, usus buntu, sumsum tulang, dan sejumlah jaringan limfatis seperti amandel dan lempeng Peyer pada usus kecil sangat penting bagi tubuh dalam memerangi infeksi. Sumber: The Merck Manual of Medical Information, 1977
Demikianlah Materi Bukti-Bukti yang Mendukung Teori Evolusi, semoga bermanfaat.
Sumber:unpedia.blogspot.com
Kukemo Education/caption]
Email Subscribe For Daily Informaion From Us.
Posting Komentar