Biologi Kelas 11
Sistem Saraf Pada Manusia (Lengkap)
Kukemo.com Biologi Kelas 11 – Sistem Saraf Pada Manusia (Lengkap)
Sistem Saraf Pada Manusia – Saat kita melihat kilat, ada dua macam gerakan yang terjadi yaitu gerak refleks dan gerak sadar. Gerak refleks terjadi saat mata segera terpejam dan mulut berteriak, sedangkan gerakan sadarnya berupa gerakan menutup telinga. Berbeda dengan gerak refleks, gerak sadar terjadi karena otak berpikir dengan cepat bahwa kilat biasanya diikuti oleh suara petir yang menggelegar. Keadaan tersebut membuat otak memerintahkan tangan untuk menutup telinga agar dapat meredam suara tersebut.
Sistem saraf mempunyai dua fungsi yaitu sebagai penerima dan penghantar rangsang ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan tanggapan terhadap rangsang tersebut. Sel saraf yang menerima rangsang disebut reseptor. Reseptor dapat dibedakan menjadi eksteroseptor dan interoseptor. Eksteroseptor berfungsi menerima rangsang dari luar tubuh sedangkan interoseptor berfungsi menerima rangsang dari dalam tubuh
Rangsang yang berasal dari luar tubuh dapat berupa bau, rasa (pahit, manis), sentuhan, cahaya, suhu, tekanan atau gaya berat. Rangsang dari dalam tubuh berupa rasa lapar, kenyang, sakit, dan lelah. Sel saraf yang mengirimkan tanggapan rangsang disebut efektor. Sebelum membahas lebih lanjut tentang sistem saraf, akan kita bahas terlebih dahulu penyusun sistem saraf, yaitu sel saraf (neuron).
Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Sel-sel neuron terbagi atas beberapa bagian yaitu badan sel, dendrit, dan neurit (akson).
a. Badan sel, berwarna kelabu, terdiri atas membran sel, sitoplasma (neuroplasma), nukleus, nukleolus, dan retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma yang mengelompok pada sel saraf disebut badan nissl.
b. Dendrit, merupakan lanjutan atau percabangan badan sel saraf. Dendrit berfungsi menerima impuls yang datang dari ujung akson lain, selanjutnya membawa impuls tersebut ke dalam badan sel saraf. Dendrit disebut juga serabut pendek neuron.
c. Neurit (akson) disebut juga serabut panjang neuron. Neurit berfungsi meneruskan impuls yang berasal dari badan sel saraf ke sel-sel saraf yang lain. Bagian badan sel saraf yang berhubungan dengan akson berbentuk segitiga dinamakan akson hillcok. Neurit terbungkus oleh selubung mielin. Selubung ini tersusun oleh sel-sel Schwann. Mielin berfungsi sebagai isolator.
Bagian neurit yang tidak berselubung mielin disebut nodus ranvier. Nodus ranvier berfungsi mempercepat jalannya impuls. Ujung neurit disebut terminal percabangan yang akan bertemu dengan ujung dendrit sel neuron yang lain. Pertemuan kedua ujung sel neuron yang berbeda disebut sinapsis. Neuron terbagi menjadi 3 macam berdasarkan fungsi, tempat impuls disalurkan, dan strukturnya. Perbedaan neuron dapat dilihat dalam Tabel berikut.
Ciri-Ciri | Neuron Sensorik | Neuron Motorik | Neuron Konektor |
Arah impuls Daerah yang berhubungan dengan dendrite Daerah yang berhubungan dengan neurit Struktur dendrit Struktur neurit | Dari reseptor ke sistem saraf pusat Reseptor Dendrit neuron lain Panjang Pendek | Dari sistem saraf pusat ke efektor Neurit neuron yang lain Efektor Pendek Panjang | Dari neuron sensorik ke neuron motorik Neuron sensorik Neuron motorik Pendek Panjang |
Secara garis besar susunan sistem saraf manusia dijelaskan pada diagram berikut.
a. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf pada manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf sadar dibedakan lagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat berfungsi mengatur dan mengendalikan sistem koordinasi.
1) Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum. Bagian luar otak dan sumsum diselubungi oleh selaput meninges.
Selaput meninges, tersusun sebagai berikut.
a) Duramater, yaitu selaput terluar yang kuat dan melekat pada tulang tengkorak dalam.
b) Arakhnoid, lapisan ini menyerupai sarang laba-laba.
c) Piamater, merupakan lapisan paling tipis dan paling dalam dari selaput meninges. Selaput ini mengandung banyak sel darah.
d) Ruang subarakhnoid, yaitu ruang yang berisi cairan pelindung yang disebut serebrospinal. Di dalam otak terdapat cairan serebrospinal. Cairan ini berfungsi untuk melindungi dan menghantar zat makanan ke jaringan sistem saraf pusat, menahan goncangan, dan menjaga agar bagian otak mempunyai tekanan yang sama.
Otak terdiri atas 5 bagian, yaitu otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak depan (diensefalon), otak kecil (serebelum), dan jembatan Varol (ponds Varolii). Perhatikan Gambar disamping.
(1) Otak Besar (Serebrum)
Otak sapi memiliki permukaan berlipat-lipat, begitu pula dengan otak manusia. Namun, lipatan-lipatan pada manusia jumlahnya lebih banyak. Semakin besar volume otak dan semakin tinggi tingkat perkembangannya, orang akan semakin cerdas.
Akan tetapi, volume otak tidak dipengaruhi oleh besarnya ukuran kepala. Bagian otak yang menentukan dasar-dasar kecerdasan seseorang merupakan otak besar (serebrum). Serebrum berwarna abu-abu pada bagian luar (korteks) karena mengandung banyak badan sel saraf yang disebut substansi grissea. Bagian dalam (medula) serebrum berwarna putih karena mengandung banyak dendrit dan akson, disebut substansi alba. Serebrum terdiri atas beberapa lobus.
Akan tetapi, volume otak tidak dipengaruhi oleh besarnya ukuran kepala. Bagian otak yang menentukan dasar-dasar kecerdasan seseorang merupakan otak besar (serebrum). Serebrum berwarna abu-abu pada bagian luar (korteks) karena mengandung banyak badan sel saraf yang disebut substansi grissea. Bagian dalam (medula) serebrum berwarna putih karena mengandung banyak dendrit dan akson, disebut substansi alba. Serebrum terdiri atas beberapa lobus.
Celah di antara bagian dahi dengan bagian ubun-ubun pada serebrum disebut fisura rolando. Lobus dahi dan lobus pelipis dipisahkan oleh celah atau fisura silvius.
(2) Otak Tengah (Mesensefalon) Otak tengah terletak di depan otak kecil (serebelum) dan jembatan Varol. Otak tengah berperan dalam refleks mata dan kontraksi otot yang terus menerus.
(3) Otak Depan (Diensefalon)
Otak depan terdiri atas dua lobus berikut.
(a) Thalamus, berfungsi menerima semua rangsang yang berasal dari reseptor (kecuali bau) ke area sensorik serebrum, serta melakukan persepsi rasa sakit dan rasa menyenangkan.
(b) Hipothalamus, merupakan pusat koordinasi sistem saraf tepi (otonom). Hipotalamus berfungsi mengatur suhu tubuh pada organisme homoiotermal. Akibatnya, suhu tubuh relatif tetap, tidak terpengaruh oleh suhu lingkungan. Hipothalamus berfungsi mengatur rasa lapar sehingga manusia melakukan kegiatan makan. Hipothalamus mengatur emosi, kadar air dalam tubuh, kegiatan produksi, tekanan darah, dan kadar gula dalam darah.
Gelombang EEG menunjukkan bahwa otak hampir sama sibuknya pada malam hari ketika tidur maupun ketika kita bangun. Otak masih mengontrol denyut jantung, pernapasan, dan pencernaan. Otak juga menyaring kejadian-kejadian sehari-hari dan menyimpannya dalam memori.
(4) Otak Kecil (Serebelum)
Otak kecil terletak di bagian belakang di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi mengkoordinasikan kerja otot, tonus otot, keseimbangan, dan posisi tubuh. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan. Apabila terjadi gangguan (kerusakan) pada otak kecil maka semua gerakan otot tidak dapat dikoordinasikan. Keadaan seperti ini disebut ataxi.
(5) Jembatan Varol (Ponds Varolii)
Jembatan Varol merupakan serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, serta menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan Varol berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum.
Otak mempunyai ukuran 2 kepalan tangan yang letaknya berdampingan. Otak kelihatan seperti gumpalan jeli yang berkerut-kerut berwarna abu-abu merah muda. Berat rata-rata otak ±1,4 kg. Otak tidak bergerak, tetapi aktivitasnya yang menakjubkan menghabiskan seperlima dari semua energi yang dibutuhkan tubuh.
b) Sumsum
Pada sistem koordinasi, sumsum terbagi menjadi 2 bagian yaitu sumsum lanjutan (medula oblongata) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis).
(1) Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata) Sumsum lanjutan merupakan bagian paling belakang dari otak. Sumsum lanjutan paling atas disebut jembatan Varol. Sumsum lanjutan berfungsi mengatur denyut jantung, menyempitkan pembuluh darah, melakukan gerakan menelan, batuk, bersin, bersendawa, muntah, serta membantu pernapasan.
(2) Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis) Sumsum tulang belakang merupakan lanjutan dari medula oblongata. Bagian ini terus berlanjut ke bawah sampai ke tulang belakang (vertebrae lumbalis) kedua. Seperti pada otak, bagian tengah berkas sarafnya mengandung cairan serebrospinal. Saluran cairan ini disebut kanal sentral.
Sumsum tulang belakang berfungsi menghubungkan rangsang dari dan menuju otak. Selain itu sumsum ini juga memberi kemungkinan jalan terpendek pada gerak refleks. Penampang melintang sumsum tulang belakang berbentuk kupu-kupu. Bagian luar (korteks) sumsum tulang belakang berwarna putih disebut substansi alba. Bagian dalam (medula) berwarna abu-abu disebut substansi grissea.
Sumsum tulang belakang dibedakan menjadi sayap ventral dan sayap dorsal.
Sayap ventral yaitu bagian yang mengarah ke perut. Bagian ini mengandung badan neuron motorik.
Sayap ventral yaitu bagian yang mengarah ke perut. Bagian ini mengandung badan neuron motorik.
Sayap dorsal yaitu bagian yang mengarah ke punggung. Bagian sayap dorsal mengandung badan neuron sensorik. Impuls akan masuk melalui sayap dorsal dan keluar melalui sayap ventral. Mengenai jalannya impuls pada sistem saraf tersebut akan dibahas pada bagian selanjutnya. Namun, sebelumnya kita akan mempelajari terlebih dahulu fungsi dan penyusun sistem saraf tepi.
2) Sistem Saraf Tepi (Sistem Saraf Perifer)
Sistem saraf tepi berfungsi menyampaikan informasi ke dan dari pusat pengatur. Sistem saraf tepi pada dasarnya terdiri dari lanjutan sel saraf. Sel-sel saraf ini berfungsi membawa impuls saraf atau rangsang saraf menuju dan dari sistem saraf pusat.
Berdasarkan impuls saraf yang dibawa, sistem saraf tepi dibedakan menjadi:
a) Sistem saraf aferen, membawa impuls saraf dari reseptor ke susunan saraf pusat.
b) Sistem saraf eferen, membawa impuls saraf pusat ke efektor.
Susunan saraf tepi berdasarkan asalnya dibedakan menjadi saraf sumsum tulang belakang (spinal) dan saraf otak (kranial).
a) Saraf sumsum tulang belakang (spinalis), yaitu saraf yang berjumlah 31 pasang saraf, memiliki ciriciri sebagai berikut.
(1) Merupakan gabungan antara saraf sensorik yang masuk ke akar dorsal dan saraf motorik yang keluar dari akar ventral.
(2) Merupakan lanjutan dari sumsum lanjutan (medula oblongata) hingga vertebrae lumbalis kedua. Saraf ini (nervi spinalis) berasal dari sumsum tulang belakang yang berwarna kelabu yaitu substansi grissea.
b) Saraf otak (kranial), yaitu saraf yang berjumlah 12 pasang dan meliputi beberapa saraf yang terlihat dalam Tabel berikut :
No | Nama Saraf | Asal Impuls | Fungsi |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 | Olfaktori Optik Okulomotor Troklear Trigeminal Abdusen Fasial Auditori Glosofaring Vagus Asesorispinal Hipoglosal | Epitel olfaktori (selaput lendir hidung) Retina mata Proprioseptor otot bola mata Proprioseptor otot bola mata (obliq superior) Otot kepala, wajah, rahang bawah, otot rahang Proprioseptor otot bola mata rektus eksternal Ujung pengecap di ujung lidah, wajah, bibir, dan kelopak mata Telinga dalam (koklea) Ujung pengecap lidah belakang dan faring Alat-alat dalam (jantung, paru-paru, lambung) Alat-alat dalam (jantung, paru-paru,lambung) Otot lidah | Pembau Penglihat Gerakan bola mata Gerakan bola mata Gerakan otot mata yang menyebabkan ekspresi sensasi pada gigi dan bagian kulit rahang serta gerakan rahang Gerakan bola mata Otot wajah dan kelenjar ludah Pendengaran Sensasi, gerakan lidah dan faring Sensasi, gerakan pada jantung dan organ lain Sensasi, gerakan pada jantung dan organ lain Gerakan lidah |
Tiga dari kedua belas pasang saraf di atas, yaitu nomor 1, 2, dan 8 terdiri atas neuron-neuron sensorik. Saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12 terdiri atas neuron-neuron motorik. Saraf-saraf nomor 5, 7, 9, dan 10 terdiri dari neuron-neuron sensorik dan motorik. Saraf nomor 1 dan 2 keluar dari otak besar, sedangkan saraf nomor 10, 11, dan 12 keluar dari medula oblongata. Saraf nomor 10 bersifat parasimpatik disebut nervus vagus. Urat saraf ini mempunyai daerah pengaruh yang amat luas sehingga sering disebut saraf pengembara.
Selain tersusun oleh sistem saraf sadar, sistem koordinasi juga tersusun oleh sistem saraf tak sadar yang disebut sistem saraf otonom.
b. Sistem Saraf Tidak Sadar (Otonom)
Dapatkah Anda menghentikan detak jantung Anda untuk beberapa saat? Atau, dapatkah Anda memaksa kulit agar berkeringat pada saat hawa dingin, tanpa melakukan kegiatan yang menguras tenaga? Beberapa hal tersebut merupakan salah satu contoh kerja pada saraf otonom. Saraf yang mengendalikan gerak organ-organ dalam (visceral) secara otomatis disebut saraf otonom. Gerak organ dalam meliputi gerak organ jantung, otot polos, pupil, mengembang dan mengerutnya pembuluh darah, serta sekresi enzim dan keringat.
Terdapat dua macam saraf otonom yaitu:
1) Saraf simpatetik merupakan saraf yang berpangkal pada sumsum tulang belakang (medula spinalis) di daerah dada dan pinggang. Saraf simpatik umumnya berfungsi memacu atau mempercepat kerja organ-organ tubuh.
2) Saraf parasimpatetik merupakan saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan (medula oblongata) dan dari sakrum yang merupakan saraf pre-ganglion dan post-ganglion. Fungsi saraf parasimpatik umumnya memperlambat kerja organ-organ tubuh.
Demikianlah materi Sistem Saraf Pada Manusia, semoga bermanfaat.
Sumber:unpedia.blogspot.com
Kukemo Education/caption]
Email Subscribe For Daily Informaion From Us.
Via
Biologi Kelas 11
Posting Komentar