Biologi Kelas 10
Ciri dan Klasifikasi Hewan Vertebrata
Kukemo.com Biologi Kelas 10 – Ciri dan Klasifikasi Hewan Vertebrata
Ciri dan Klasifikasi Hewan Vertebrata – Vertebrata (hewan bertulang belakang) memiliki satu filum yaitu chordata. Filum Chordata terdiri dari empat subfilum, yaitu Hemichordata, Urochordata, Cephalochordata dan Vertebrata. Tiga filum telah dibahas pada materi sebelumnya.
Hewan Vertebrata memiliki ruas-ruas tulang belakang sebagai perkembangan dari notokorda. Habitatnya di darat, air tawar maupun di laut. Vertebrata memiliki bentuk kepala yang jelas dengan otak yang dilindungi oleh cranium (tulang kepala). Memiliki rahang dua pasang (kecuali Agnatha), bernapas dengan insang, paru-paru, dan kulit. Anggota geraknya berupa sirip, sayap, kaki dan tangan, namun juga ada yang tidak memiliki anggota gerak.
Reproduksinya secara seksual, jenis kelamin terpisah, fertilisasi eksternal atau internal, ovipar, ovovivipar, atau vivipar. Jantung Vertebrata berkembang baik, terbagi menjadi beberapa ruangan, darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Vertebrata memiliki sepasang mata, umumnya juga memiliki sepasang telinga. Subfilum Vertebrata terdiri dari lima kelas, yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mamalia (PARAM).
Pisces merupakan hewan akuatik, bernapas dengan insang, kadang-kadang terdapat gelembung renang/gelembung udara sebagai alat bantu pernapasan. Otak terbungkus oleh kranium (tulang kepala) berupa tulang rawan atau tulang keras. Darah Pisces mengalir dari jantung melalui insang menuju ke seluruh jaringan tubuh dan kembali lagi ke jantung. Alat geraknya berupa sirip, ginjal bertipe pronefros dan mesonefros. Tubuh ditutupi oleh sisik-sisik yang sekaligus sebagai rangka luar tubuh (eksoskeleton). Pisces berkembang biak secara seksual, ovipar (bertelur).
Pisces terdiri dari tiga golongan, yaitu Agnatha, Chondrichthyes, dan Osteichthyes.
a). Agnatha (Cyclostomata)
Agnatha meliputi ikan-ikan yang tidak berahang, memiliki mulut bulat, yang berada di ujung anterior. Tanpa sirip, namun beberapa jenis Agnatha memiliki sirip ekor dan sirip punggung. Notokorda tetap ada selama hidup, secara tidak sempurna dan diselubungi kartilago. Jenis kelamin terpisah, ada yang hermaprodit dan mendapatkan makanan dengan mengisap tubuh ikan lain dengan mulutnya.
Contoh: Myxine sp (ikan hantu, ikan hag), Petromyzon sp (lamprey, belut laut).
b). Chondrichthyes (ikan bertulang rawan)
Chondrichthyes meliputi ikan yang bertulang rawan sepanjang hidupnya. Memiliki rahang, mulut di bagian ventral. Kulitnya tertutup sisik placoid (berasal dari kombinasi mesoderm dan ectoderm). Sirip dua pasang, serta sirip ekor heterocercal (tidak seimbang). Sebagian notokordnya diganti oleh vertebrae yang lengkap. Ginjalnya bertipe mesonefros. Jenis kelamin terpisah dan fertilisasi eksternal atau internal, ovipar atau ovovivipar. Habitat Agnatha di laut, memiliki insang tanpa operculum.
Contoh: Squalus sp (ikan hiu), Raja sp (ikan pari).
c). Osteichthyes (ikan bertulang sejati)
Osteochthyes meliputi ikan yang bertulang keras, otak dilindungi oleh tulang rawan. Mulutnya memiliki rahang. Sisik bertipe ganoid, sikloid, atau stenoid, yang semuanya berasal dari mesodermal. Insang dilengkapi operkulum (tutup insang). Jantung beruang dua, yaitu atrium dan ventrikel. Notokordanya ditempati vertebrae yang menulang, memiliki gelembung renang yang berhubungan dengan faring. Tipe ginjalnya mesonepros.
Contoh: Ameiurus melas (ikan lele), Anquilla sp (belut), Scomber scombrus (ikan tuna), Onchorhynchus sp (ikan salmon), Sardinops coerulea (ikan sarden).
Amfibi dikenal sebagai hewan yang hidup di dua alam, karena kemampuannya bertahan hidup baik di darat maupun di air. Tubuh ditutupi kulit yang selalu basah dan tidak bersisik. Sebagian besar Amfibi mengalami metamorfosis, fase larva bernapas dengan insang dan hidup di air, setelah dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit, dan hidup di darat. Jantungnya beruang tiga, terdiri dua atrium (serambi) dan satu ventrikel (bilik). Pada Amfibi, jenis kelamin terpisah dan pembiakan bersifat ovipar (bertelur)
Ordo-ordo dalam Amfibi:
1) Ordo Caudata (Urodela)
Caudata bentuknya seperti kadal, berekor, bernapas dengan paru-paru, sebagian ada yang bernapas dengan insang. Tubuhnya jelas terbagi dalam bagian kepala, badan, dan ekor. Kaki-kaki sama besar.
Contoh: Megalobatrachus japonius (salamander raksasa).
2) Ordo Salientia (Anura)
Anura merupakan bangsa katak, tidak berekor, pandai melompat. Hewan dewasa bernapas dengan paru-paru. Kepala dan tubuh hewan ini bersa-tu, tanpa leher. Kaki depannya pendek, kaki belakang besar dan kuat untuk melompat. Anura memiliki selaput renang pada jari-jari kaki. Mengalami metamorfosis, fertilisasi eksternal.
Contoh Bufo terrestris (katak bangkong), Rana pipiens (katak hijau).
3) Ordo Apoda (Gymnophiona)
Hewan semacam cacing, tanpa kaki. Kulitnya lunak dan menghasilkan cairan yang merangsang. Antara mata dan hidung pada terdapat tentakel yang dapat ditonjolkan. Hewan ini mempunyai mata tanpa kelopak dan ekornya pendek. Hewan jantan memiliki organ kopulasi yang dapat ditonjolkan. Perkembang-biakannya secara ovipar atau ovovivipar. Hewan-hewan Anura banyak terdapat di daerah tropis.
Contoh: Ichthyosis glutinosus.
Reptilia (hewan melata) berkulit kering, tertutup oleh sisik-sisik atau papan epidermal. Vertebrae berkembang baik, terbagi manjadi lima bagian, yaitu servikal, thorakal, lumbar, sacral, dan ekor. Anggota gerak jari-jarinya bercakar, mata memiliki kelenjar air mata yang menjaga agar mata tetap basah. Reptilia bernapas dengan paru-paru, di mana strukturnya lebih kompleks daripada paru-paru amfibi. Jantung beruang empat, terdiri dua atrium (serambi) dan dua ventrikel (bilik).
Sekat antara kedua bilik hampir sempurna. Ginjal bertipe metanefros. Fertilisasi pada Reptilia terjadi secara internal dan pembiakan bersifat ovipar atau ovovivipar. Jika pembiakannya ovipar, telur-telurnya memiliki cangkang yang keras. Namun, apabila pembiakannya ovovivipar telurnya mengandung banyak kuning telur, dan telur berkembang dalam saluran telur hewan betina. Sebagian reptilia telah punah, misalnya Dinosaurus dan Pterydactyla (reptilia bersayap).
Ordo-ordo dalam Reptilia:
Chelonia meliputi sebangsa penyu dan kura-kura. Tubuhnya lebar, bagian dorsal dilindungi oleh karapaks (perisai dorsal), dan plastron (perisai ventral). Rahangnya tidak bergigi, tapi dilapisi zat tanduk. Rusuk-rusuknya bersatu dengan perisai dorsal. Habitat Chelonia di darat, air laut, dan air tawar. Pembiakan secara Ovipar, telur diletakkan dalam lubang-lubang yang dibuat oleh hewan betina.
Contoh: Chelonia myotas (penyu), Chelydra serpentina (kura-kura air tawar).
2) Ordo Squamata
Golongan reptilia bersisik, tanpa rusuk abdominal.
(a) Subordo Lacertilia
Lacertilia merupakan bangsa kadal, panjang tubuhnya sekitar 30 cm, memiliki empat kaki atau tanpa kaki, kelopak mata dapat digerakkan, bentuk lidah bercabang.
Contoh: Lacerta sp (kadal), Hemidactylus turcicus (tokek), Drao sp, Chameleo chameleon (bunglon), Varanus komodoensis (komodo).
b. SubOrdo Ophidia/Serpentes
Ophidia merupakan bangsa ular, tubuh memanjang, tanpa kaki. Ular berbisa memiliki sepasang taring untuk menyalurkan bisa pada tubuh mangsanya. Hewan ini tidak mempunyai kelopak mata, tapi mata dilindungi membran. Lidah panjang, sempit, bercabang. Di dalam rongga hidungnya terdapat organ Jacobson yang dapat terangsang secara kimia untuk membau mangsanya. Pada hewan yang jantan terdapat alat bantu kopulasi yang disebut hemipenis (penis palsu). Hewan-hewan Phidir menelan bulat-bulat mangsanya.
Contoh Phyton molurus, Phyton reticulates (ular piton), Natrix sp (ular air), Naja sp (kobra), Anaconda sp.
3) Ordo Crocodilia
Ordo ini meliputi golongan buaya. Hewan ini memiliki kulit tebal, dengan rusuk-rusuk abdominal. Tubuhnya memanjang, kepala besar dan panjang dengan rahang dan gigi-gigi yang kuat. Crocodilia hidup di air tawar dan laut. Jantung dengan sekat ventrikel yang sempurna. Pembiakan secara Ovipar, telur diperam dalam daun-daun yang membusuk. Crocodilia memiliki kaki sebanyak empat buah, pendek, jari-jari berkuku.
Contoh: Crocodylus sp, Alligator sp.
Aves merupakan Vertebrata yang tubuhnya ditutupi bulu, bersayap, dan dapat terbang. Anggota gerak depan pada Aves berupa sepasang sayap, dan anggota gerak belakang berupa sepasang kaki yang berfungsi untuk berjalan, bertengger, atau berenang. Aves yang dapat berenang pada jari-jari kakinya terdapat selaput renang (selaput interdigital). Mata pada Aves berkembang baik, memiliki membran niktitan. Respirasinya menggunakan paru-paru, dibantu dengan pundi-pundi hawa (saccus pneumaticus).
Jantungnya terdiri empat ruang, dua atrium dan dua ventrikel, dengan sekat sempurna. Suhu tubuh homoioterm. Saluran pencernaannya sempurna, memiliki lambung kelenjar dan lambung berotot. Ginjalnya bertipe metanefros, tanpa kandung kemih. Ovipar, fertilisasi internal. Kelas Aves terdiri dua subkelas, yaitu Archaeornithes, burung bergigi, telah punah; dan Neornithes, burung modern yang kita kenal saat ini.
Aves terdiri dari beberapa ordo, di antaranya:
1) Ordo Struthioniformes
Contoh hewan Struthioniformes merupakan Struthio camelus (burung unta) dan omnivora. Burung unta tergolong pemakan hewan dan tumbuhan tinggi dapat mencapai 2,5 m, merupakan pelari ulung, tidak dapat terbang.
2) Ordo Casuariiformes
Contoh Ordo Casuariiformes merupakan Dromiceius sp (burung kasuari); tidak dapat terbang, sayap kecil, kepala dan leher tidak berbulu, tinggi mencapai 1,7 m, banyak terdapat di Australia dan Papua.
3) Ordo Apterygiformes
Apterygiformes merupakan hewan sejenis burung kiwi, paruh panjang, lubang hidung di ujung paruh, sayap mereduksi, bulu-bulunya seperti rambut.
Contoh Apteryx sp (kiwi).
4) Ordo Procellariiformes
Procellariiformes merupakan hewan sejenis burung albatros dengan ciri-ciri: lubang hidung tubular, dalam hidung terdapat kelenjar, paruh berlapis beberapa papan, jari kaki vestigial/mereduksi, hidup di lautan.
Contoh Oceanodroma sp (albatros kecil).
5) Ordo Pelecaniformes
Ordo Pelecaniorfmes merupakan hewan sejenis burung pelikan, burung ganet. Paruh besar, keempat jari dalam satu membran kulit, lubang hidung vestigial, hidup di laut tropis.
Contoh: Pelecanus occidentalis (pelikan putih), Morus bassana (camar).
6) Ordo Ciconiiformes
Ordo Ciconiiformes merupakan hewan sebangsa burung blekok, flamengo. Dengan ciri-ciri leher panjang, kaki panjang, hidup di sawah, berkelompok. Makanannya ikan dan hewan air lainnya.
Contoh: Cosmerodius albus (blekok putih), Ardea herodias (blekok biru), Phoeniopterus rubber (flamengo).
7) Ordo Anseriformes
Ordo Anseriformes merupakan golongan angsa, bebek, entok dengan ciri-ciri paruh lebar tertutup lapisan yang banyak mengandung organ sensori. Angsa mempunyai kaki pendek, jari dengan membran kulit, ekor pendek. Hewan muda berbulu seperti kapas.
Contoh: Anas sp (bebek liar), Anser sp (entok), Cygnus sp (angsa).
8) Ordo Falconiformes
Falconiformes merupakan burung karnivor, paruh kuat sekali dengan kait di ujungnya, kaki dengan kuku-kuku tajam untuk menerkam mangsanya. Sayapnya kuat, mampu terbang dengan cepat dan melakukan manuver. Ordo Falconiformes meliputi elang, garuda, burung pemakan bangkai.
9) Ordo Galliformes
Ordo Galliformes meliputi burung berparuh pendek, pemakan padi-padian. Paruh pendek, kaki untuk berlari dan mengais. Contoh: Gallus varius (ayam hutan), Gallus gallus (ayam kampung), Pavo cristatus (merak), Melleagris gallopavo (kalkun).
10) Ordo Columbifomes
Ordo Columbifomes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, ramping dengan kulit lunak (sera) pada pangkal paruhnya. Tembolok Columbifomes besar dan dapat memuntahkan isinya untuk memberi makan anaknya. Keberadaan Columbifomes tersebar di seluruh dunia.
Contoh: Columba livia, Columba fasciata (merpati), Zenaidura macroura (perkutut).
11) Ordo Psittaciiformes
Ordo Psittaciiformes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, kuat, bagian pinggir tajam dengan kait pada ujungnya. Suaranya keras, tempat hidup di hutan, dan pemakan buah-buahan.
Contoh: burung kakatua, betet, burung makao.
12) Ordo Strigiformes
Ordo Strigiformus meliputi burung nocturnal, kepala besar, mata besar. Lubang telinganya besar, kadang-kadang mempunyai lembaran penutup. Makanannya burung kecil dan Arthropoda.
Contoh: Tyto alba, Bubo sp (burung hantu).
Mamalia merupakan anggota Vertebrata yang tubuhnya ditutupi rambut. Mamalia betina mempunyai glandula mammae (kelenjar susu) yang berkembang. Anggota gerak pada mamalia berfungsi untuk berjalan, memegang, berenang atau terbang. Pada jari-jarinya terdapat kuku dan cakar. Gigi mamalia berkembang baik, meliputi gigi seri, taring, geraham (molar). Mamalia bernapas dengan paru-paru.
Jantungnya terdiri empat ruang (dua serambi, dua bilik) dengan sekat yang sempurna. Otak berkembang sangat baik, terutama bagian cerebrum. Suhu tubuh mamalia homoioterm. Ginjalnya bertipe metanefros, memiliki dua ureter yang mengalirkan urin ke kandung kemih (vesica urinaria). Pembiakan pada mamalia terjadi secara Vivipar dan fertilisasi internal. Embrio berkembang dalam uterus (rahim), pertukaran zat metabolik antara embrio dan induk berlangsung melalui plasenta (baik nutrisi maupun respirasi).
Beberapa ordo dalam kelas mamalia:
1) Ordo Marsupialia (mamalia berkantung)
Marsupialia betina memiliki kantung (marsupium) di bagian ventral, embrio lahir prematur dan berkembang lebih lanjut di dalam kantung.
Contoh Dendrolagus sp (kanguru), Phalanger sp (kuskus), Phascolarctus sp (koala), Didelphia marsupialia (opossum).
2) Ordo Insektivora
Insektivora merupakan mamalia pemakan (terutama) serangga, cacing, tunas, dan biji-bijian. Insektivora memiliki mata tertutup, telapak kaki depan lebar dengan cakar-cakar besar.
Contoh: Scalopus sp, Scapanus sp, Echinosorex albus.
3) Ordo Dermoptera
Monyet terbang, keempat kaki dan ekornya bersama-sama membentuk parasut berbulu (patagium), makanannya daun dan buah-buahan.
Contoh: Gakopithecus sp.
4) Ordo Chiroptera
Mamalia terbang, sayap berupa membran interdigital pada kaki depan dan kaki belakang. Pemakan buah. Kaki belakang lebih kecil, kaki bercakar, pandai terbang, nocturnal.
Contoh Pteropus edulis (kalong Jawa), Myotes sp, Desmodus sp (vampire), pengisap darah kuda, sapi, bahkan manusia.
5) Ordo Primata
Primata mencakup lemur, monyet, kera, orang utan, gorila. Primata termasuk pemakan tumbuhan, hewan, atau pemakan segala. Hewan ini termasuk nocturnal atau diurnal. Tangan dan kakinya besar, dengan jari untuk memanjat atau memegang.
6) Ordo Rodentia
Rodentia meliputi tikus, tupai, landak, hamster. Tidak memiliki gigi taring. Rodentia hidup pada segala habitat.
Contoh: Sciurus sp (tupai pohon), Marmota sp (marmut), Rattus sp (tikus), Mus musculus (mencit), Erethyson sp (landak).
7) Ordo Carnivora
Carnivora merupakan mamalia pemakan daging, gigi taring berkembang baik. Jari-jarinya bercakar tajam.
Contoh: Canis lupus (serigala), Canis familiaris (anjing), Felis leo (singa), Felis tigris (harimau), Felis catus (tikus rumah), Zalophus sp (singa laut), Eumetopias jubata (anjing laut).
8) Ordo Laghomorpha
Laghomorpha merupakan hewan pemakan tumbuhan meliputi kelinci atau trewelu.
Contoh: Oryctologus cuniculus (kelinci).
9) Ordo Cetacea
Cetacea meliputi ikan paus dan lumba-lumba.
Contoh Dolphinus delvis (dolpin laut), Phalenoptera musculus (paus biru).
10) Ordo Proboscidea
Proboscidea meliputi semua jenis gajah.
Contoh: Elephas maximus (gajah di India dan Indonesia), Loxodonta africana (gajah
Afrika).
11) Ordo Perissodactyla
Perissodactyla meliputi kuda, zebra, tapir, keledai, badak. Jari kakinya berjumlah ganjil.
Contoh: Equus caballus (kuda), Equus asinus (keledai), Tapirus indicus (tapir).
12) Ordo Artiodactyla
Artidactyla meliputi babi, sapi, kerbau, unta, menjangan, antelope (kijang bertanduk tanpa ranting). Jari kaki hewan itu berjumlah genap.
Contoh: Antilocarpa sp (antelope), Camelus sp (unta), Cervus sp (kijang), Aries sp (kambing), Bos sondaicus (banteng), Bos indicus (sapi putih), Giraffa sp (jerapah).
Demikianlah materi Penjelasan Ciri dan Klasifikasi Vertebrata, semoga bermanfaat.
Sumber:unpedia.blogspot.com
Kukemo Education/caption]
Email Subscribe For Daily Informaion From Us.
Via
Biologi Kelas 10
Posting Komentar