IPA Kelas 8
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dan Hewan IPA 8
Kukemo.com IPA Kelas 8 – Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dan Hewan IPA 8
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dan Hewan – Tumbuhan saat berukuran kecil menjadi berukuran besar dan semakin banyak cabang, maka dikatakan sebagai pertumbuhan. Sedangkan ketika mulai tumbuh bunga maka dikatakan mengalami perkembangan.
Perkembangan pada tumbuhan mencapai dewasa ditandai dengan adanya bunga dan buah pada tumbuhan berbunga. Perkembangan pada tumbuhan berupa tahapan perubahan mulai dari biji, menjadi tanaman, kemudian berbunga dan berbuah.
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan berupa penambahan panjang batang dan akar disebut pertumbuhan primer, sedangkan pertumbuhan diameter batang disebut pertumbuhan sekunder.
Pada tumbuhan, pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar, diantaranya: makanan, gravitasi, cahaya, kelembaban, suhu dan kadar oksigen tempat tumbuhan itu berada. Faktor dalam, yaitu sifat bawaan dan hormon lebih menentukan bagaimana pertumbuhan terjadi.
Makanan berupa zat dan mineral yang terkandung dalam tanah merupakan faktor paling penting untuk pertumbuhan Mineral yang diperlukan tumbuhan terdiri dari makronutrisi dan mikronutrisi. Mineral makronutrisi diantaranya: oksigen, karbon , hidrogen, nitrogen, kalium, kalsium, magnesium, fosfor dan sulfur. Fungsi utama mineral makronutrisi tampal pada tabel berikut :
Elemen | Fungsi |
Oksigen | Penyusun utama materi organik |
Karbon | Penyusun utama materi organik |
Hidrogen | Penyusun utama materi organik |
Nitrogen | Penyusun asam nukleat, protein, hormon dan koenzim |
Kalium | Kofaktor fungsional dalam sintesis protein |
Kalsium | Pembentuk dan penstabil dinding sel, pemelihara struktur membran |
Fosfor | dan permeabilitas, pengaktif beberapa enzim |
Sulfur | Penyusun asam nukleat, fosfolipid, ATP dan beberapa koenzim |
Mineral mikronutrisi diantaranya merupakan klorin, besi, boron, mangan, seng, tembaga, molibdenum, dan nikel. Fungsi-fungsi mineral mikronutrisi ini terdapat dalam tabel berikut :
Elemen | Fungsi |
Klor | Aktifator fotosintesis |
Besi | Penyusun sitokrom dan aktivator beberapa enzim |
Boron | Kofaktor sintesis klorofil |
Mangan | Membentuk asam amino dan pengaktif beberapa enzim |
Seng | Membentuk klorofil |
Tembaga | Pembentuk beberapa enzim biosintesis redoks dan ligmen |
Molibdenum | Pengikat nitrogen |
Nikel | Kofaktor enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen |
Gravitasi mempengaruhi arah pertumbuhan. Arah pertumbuhan akar menuju pusat bumi disebut dengan geotropisme positif, sedangkan pertumbuhan akar yang berlawanan arah dengan pusat bumi disebut geotropisme negatif. Geotropisme negatif terjadi pada akar bakau karen berbagai faktor sesuai dengan fungsi akar tersebut.
Tumbuhan memerlukan cahaya untuk proses pertumbuhannya, karena tanpa cahaya tidak dapat terjadi proses fotosintesis. Namun selain itu adanya cahaya juga akan mempengaruhi kerja beberapa zat kimia yang ada dalam tumbuhan.
Air sangat penting dalam proses pertumbuhan. Air merupakan pereaksi pada hidrolisis bahan makanan cadangan. Air juga diperlukan untuk pemindahan cadangan makanan, gula, asam amino dan asam lemak bagian tumbuhan tempat pertumbuhan embrio. Keberadaan air ini sangat tergantung pada kelembaban tanah dan udara di sekitar tumbuhan tersebut.
Enzim bekerja untuk memobilisasi makanan pada suhu tertentu, sehingga peran suhu sangat penting. Selain itu, suhu lingkungan yang terlalu tinggi membuat kelembaban berkurang dan proses pertumbuhan terganggu karena kekurangan air.
Faktor lain yang penting untuk pertumbuhan merupakan kadar karbon dioksida. Karbon dioksida merupakan bahan utama dalam fotosintesis, yang akan menjadi bahan makanan untuk digunakan dalam pertumbuhan seluruh bagian tumbuhan tersebut.
Hormon tumbuhan dihasilkan oleh jaringan tertentu yang akan diedarkan ke jaringan lain untuk memicu pertumbuhan. Hormon pada tumbuhan antara lain merupakan auksin, giberelin, sitokinin, kalin dan asam traumalin. Asam traumalin atau sering juga disebut hormon luka berperang merangsang pertumbuhan di daerah yang luka pada tumbuhan.
Hormon auksin diproduksi pada ujung batang dan akar. Auksin berperan meningkatkan pengambilan oksigen, sehingga meningkatkan suplai energi pada metabolisme tumbuhan. Auksin juga dapat mendorong dominasi apikal, sehingga tumbuhan tidak bercabang atau hanya bercabang sedikit.
Hormon giberelin terdapat pada semua bagian tubuh tumbuhan, tetapi paling banyak terdapat pada biji muda. Giberelin mempengaruhi peningkatan pertumbuhan dan pembelahan. Giberelin dapat memperbanyak pertumbuhan tunas dan menghilangkan dominasi biji, karena dapat menghilangkan hambatan cahaya dan suhu. Giberelin bersama sitokinin dapat digunakan dalam pertumbuhan buah tanpa biji, karena dapat memicu sel-sel karpel tanpa pembuahan.
Hormon sitokinin mempunyai efek kerja berlawanan dengan auksin. Sitokinin merangsang pembelahan sel dan pembentukan tunas, terutama tunas samping. Sitokinin juga mempercepat pertumbuhan memanjang tapi tidak pada pertumbuhan membelok. Selain itu sitokinin juga dapat mempertahankan kesegaran jaringan, sehingga tumbuhan dapat tetap hijau. Hormon kalin dapat merangsang pertumbuhan organ-organ tertentu.
Berdasarkan organ yang dibentuknya, hormon ini dibedakan menjadi rizokalin, kaulokalin, filokalin dan antokalin. Rizokalin untuk merangsang pertumbuhan akar, kaulokalin untuk pembentukkan batang, filokalin untuk pembentukan daun dan antokalin untuk pembentukan bunga.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Proses perubahan telur menjadi ulat pada kupu kupu merupakan proses perkembangan, sedangkan perubahan dari ulat kecil menjadi ulat besar merupakan pertumbuhan.
Pertumbuhan pada hewan sama halnya dengan manusia ditentukan oleh faktor dalam, yaitu faktor genetik dan hormon yang dimiliki di dalam tubuhnya. Selain itu, terdapat faktor luar yang menunjang pertumbuhan tersebut diantaranya: makanan, lingkungan dan aktifitas fisik yang dilakukan orang tersebut.
Setiap orang mewarisi sifat genetik yang diperoleh dari kedua orang tuanya. Tulang, kulit, rambut semua anggota tubuh memiliki ketentuan tumbuh sesuai kode genetik yang dimiliki. Sifat ini menentukan bagaimana proses pertumbuhan dapat terjadi pada seseorang.
Misalnya jika seorang anak bertubuh tinggi, maka kemungkinan besar ibu, atau ayah, atau salah satu dari nenek-kakeknya memiliki badan tinggi, tapi jika orang tersebut memiliki genetik pendek, maka betapa besar pun usaha berbadan tinggi tidak akan berhasil. Hormon sangat berpengaruh pada pertumbuhan manusia. Hormon yang berpengaruh pada pertumbuhan merupakan hormon somatotrof. Kelebihan hormon ini akan menyebabkan pertumbuhan raksasa atau gigantisme, sedangkan kekurangan hormon ini akan menyebabkan kekerdilan atau krenetisme.
Faktor luar juga memiliki peran besar terhadap pertumbuhan seseorang. Makanan merupakan faktor luar yang utama. Makanan yang menunjang pertumbuhan merupakan yang mengandung protein yang banyak. Protein merupakan zat pembangun tubuh, pertumbuhan anak yang baik harus ditunjang makanan yang mengandung 20% protein, sedangkan orang dewasa hanya memerlukan 15 % saja. Protein diperlukan untuk pertumbuhan sel dan berfungsi menggantikan sel-sel yang rusak. Kekurangan protein dapat menyebabkan kelemahan fisik.
Lingkungan luar seperti kadar sinar matahari, dan keadaan alam yang akan memicu aktifitas tubuh juga akan berpengaruh pada pertumbuhan. Aktifitas tubuh seperti olah raga juga akan memicu metabolisme dan pertumbuhan badan.
Demikianlah materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dan Hewan, selamat belajar.
Sumber:unpedia.blogspot.com
Kukemo Education/caption]
Email Subscribe For Daily Informaion From Us.
Via
IPA Kelas 8
Posting Komentar